Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi Pada Anak, Ini Cara Mengatasinya
Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi Pada Anak, Ini Cara Mengatasinya
Kondisi kolesterol tinggi tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa, tapi juga dapat dialami anak-anak. Kolesterol tinggi pada anak biasanya disebabkan oleh faktor keturunan, namun juga bisa disebabkan pola makan tidak sehat. Yuk, ketahui lebih jauh penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.
Kolesterol memiliki berbagai fungsi bagi tubuh, termasuk memproduksi hormon dan vitamin D, serta memproduksi zat untuk proses pencernaan. Ada dua jenis kolesterol, yaitu high-density lipoprotein (HDL) atau dikenal sebagai kolesterol baik, dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Kolesterol baik dalam tubuh seharusnya tinggi, sementara kolesterol jahat jumlahnya harus dijaga agar tetap rendah. Jika jumlah kolesterol jahat tinggi, maka bisa menyebabkan penyakit seperti jantung dan stroke, termasuk juga pada anak sebagaimana pada orang dewasa.
Memahami Penyebab Kolesterol Tinggi Pada Anak
Kadar kolesterol normal pada anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Batas nilai kolesterol total yaitu kurang 200 mg/dL. Dengan angka kolesterol baik lebih 40 mg/dL, sedangkan kolesterol jahat kurang dari 130 mg/dL. Umumnya kolesterol tinggi pada anak disebabkan oleh faktor keturunan dan pola makan yang tidak sehat. Misalnya, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung lemak jenuh secara berlebihan, seperti keju, susu cokelat, produk olahan daging (sosis dan daging burger), es krim, dan kentang goreng.
Tidak ada gejala khusus yang dapat menandakan seorang anak memiliki kolesterol tinggi. Namun, Bunda bisa memeriksakan Si Kecil ke dokter untuk memastikannya. Umur yang ideal untuk melakukan cek kolesterol adalah 9-11 tahun, kemudian mengulangi cek kolesterol pada usia 19-21 tahun.
Sementara itu, anak-anak yang berusia 2-8 tahun dan 12-16 tahun direkomendasikan untuk melakukan cek kolesterol jika mengalami obesitas, mempunyai riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, atau menderita penyakit tertentu seperti gagal ginjal, diabetes, dan penyakit Kawasaki.
Setelah mengetahui kondisi anak, dokter dapat menyarankan anak untuk melakukan cek darah. Biasanya anak akan diminta untuk melakukan puasa yaitu tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam. Dari hasil cek darah, dokter dapat mendiagnosis apakah anak memiliki kolesterol jahat yang tinggi atau tidak.
Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Pada Anak
Jika anak telah diagnosis memiliki kolesterol tinggi, Bunda tidak perlu terlalu khawatir. Karena kolesterol tinggi dapat diturunkan dengan beberapa cara:
• Membatasi makanan atau minuman tinggi kolesterol
Hal yang harus dilakukan untuk mengurangi kolesterol tinggi pada anak yaitu membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol (maksimal 300 mg/hari), lemak jenuh, dan lemak trans. Bunda dapat mengecek kandungan yang terkandung dalam suatu makanan atau minuman terlebih dahulu sebelum diberikan kepada anak.Saat memasak makanan untuk anak, Bunda bisa menggunakan minyak sayur atau mentega yang bebas dari lemak jenuh (trans fat).
• Menerapkan pola makan sehat
Ajarkan anak mengenai pola makan sehat, dengan memberikannya makanan rendah lemak (susu rendah lemak dan roti gandum), kaya akan serat (kacang-kacangan, gandum, wortel dan brokoli) dan protein (kacang, ikan, dan buncis). Untuk buah-buahan, Bunda bisa memberikannya buah segar yang tidak dikupas, seperti apel, anggur, jeruk, dan stroberi.Sebaiknya, hindari memberikan anak, jus, minuman rasa buah, dan soda. Batasi jumlah konsumsi gula untuk menurunkan kolesterol tinggi pada anak.
• Mengajak anak berolahraga secara teratur
Olahraga secara teratur, seperti berenang, bersepeda, jalan kaki, atau lari, bisa bermanfaat untuk menurunkan kolesterol tinggi dan menurunkan risiko penyakit jantung. Durasi olahraga yang ideal untuk menurunkan kolesterol tinggi pada anak adalah 60 menit setiap hari. Mengurangi kegiatan bermain gadget dan menonton televisi juga bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan kolesterol. Disarankan untuk mengajak anak untuk aktif bergerak.
Jika setelah menjalani pola hidup sehat dan rutin berolahraga, kolesterol anak tidak juga turun, Bunda bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter. Jika diperlukan, dokter akan memberikan penanganan lain yang lebih efektif untuk menurunkan kolesterol, sesuai dengan kondisi anak.