INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Edukasi Kesehatan rutin kepada pasien dan keluarga oleh Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Rsud Soedirman Kebumen yang membahas tema tentang Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Dalam edukasi kali ini meskipun dilaksanakan di bulan puasa Ramadhan, namun antusias pengunjung dan pasien sangat tinggi.
Banyak dari mereka yang bertanya seputar tema yang dibahas pada hari itu.
ISK adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam sistem kemih mengalami infeksi. Organ tersebut bisa ginjal, ureter, uretra atau kandung kemih. Tetapi infeksi saluran kemih umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih.
Bila tidak ditangani bakteri dapat menyebabkan infeksi sampai ke ginjal.
Meskipun terlihat sepele, ISK sebenarnya bisa berbahaya jika tidak diobati dengan tepat.
Berikut ini adalah fakta penting tentang ISK yang harus kamu ketahui :
- ISK bisa menyerang siapa saja, tapi wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra (saluran kemih) mereka lebih pendek sehingga bakteri lebih mudah masuk ke dalam kandung kemih.
- Selain itu, lubang pembuangan urine juga lebih dekat dengan anus dan vagina, sehingga rawan ada bakteri yang singgah dan berkembang biak di sana.
- Bakteri bisa masuk ke uretra lewat berbagai cara. Ketika berhubungan seks, bakteri di vagina bisa terdorong masuk ke uretra dan berakhir di kandung kemih. Selain itu, bakteri penyebab infeksi saluran kencing juga rawan masuk ke kandung kemih ketika seseorang membersihkan kotoran buang air besar dari arah belakang ke depan.
Gejala ISK tidak selalu sama, tergantung pada lokasi infeksi dan seberapa parah kondisinya. Namun, gejala umum yang sering muncul adalah
- Buang air kecil terasa sakit, panas, atau seperti tersengat
- Sering kencing terus tapi urine yang keluar sedikit atau anyang-anyangan
- Demam
- Sering terbangun di malam hari karena ingin kencing
- Perut di bawah pusar terasa sakit
- Urine baunya tak sedap
- Urine terlihat lebih keruh atau berwarna merah karena ada darah
- Mual dan muntah
- Sakit pinggang
Jangan anggap sepele gejala ISK, karena jika tidak diobati dengan tepat, bakteri bisa menyebar ke ginjal dan menyebabkan infeksi ginjal yang lebih serius. Infeksi ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ISK, seperti kebersihan yang buruk, riwayat ISK yang pernah dialami, menopause pada wanita, hingga adanya kelainan pada saluran kemih atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Untuk mencegah ISK, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, seperti menjaga kebersihan diri, minum air yang cukup, buang air kecil segera setelah merasa ingin buang air kecil, dan hindari penggunaan produk kimia yang berpotensi merusak keseimbangan pH di daerah intim.
Jangan abaikan gejala ISK dan segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, jadi selalu jaga kesehatan dan kebersihan diri agar terhindar dari risiko ISK yang membahayakan!