PROMOSI KESEHATAN RADIO DENGAN TEMA MENGENAL LEBIH JAUH REHBILITASI MEDIK RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
PROMOSI KESEHATAN RADIO DENGAN TEMA MENGENAL LEBIH JAUH REHBILITASI MEDIK RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Selamat Pagi....
Kali ini Tim PKRS Rsud Soedirman Kebumen mengadakan sosialisasi kesehatan melalui Promosi Kesehatan Radio bersama salah "Okupasi Terapis" RSUD dr. Soedirman Kebumen, Fatwa Sari 'Ulkhusna, A.Md.O.T.
Promkes kali ini membahas tentang "Mengenal Lebih Dekat Tim Instalasi Rehabilitasi Medik & Mental (IRM) RSUD dr. Soedirman Kebumen.
RSUD dr. Soedirman Kebumen telah memiliki layanan keterapian yang terpadu dan terintegrasi secara kompeten dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengunjung rumah sakit.
Layanan keterapian ini berada di bawah Instalasi Rehabilitasi Medik dan Mental (IRM) yang terdiri dari beberapa profesi kesehatan yaitu Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Fisioterapis, Okupasi Terapis & Terapis Wicara. Yang tentunya mereka bekerjasama dan saling berkoordinasi dalam memberikan pelayanan serta penanganan terhadap pasien sesuai dengan prosedur.
- Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp. KFR)/Dokter Rehabilitasi Medik ini adalah dokter yang berwenang untuk memberikan konsultasi dan menentukan program terapi. Sebelum melakukan tindakan terapi, pasien akan dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk dilakukan assesmen dan penentuan program terapi yang diberikan kepada pasien sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat itu.
- Fisioterapi (tenaga kesehatan yang melakukan disebut fisioterapis) yaitu layanan terapi yang diberikan untuk meningkatkan dan mempertahankan kemampuan gerak dan fungsi tubuh pasien seperti pada kasus stroke dan gangguan tumbuh kembang anak seperti anak yang belum mampu berguling, merangkak, berjalan dll.
- Okupasi Terapi (tenaga kesehatan yang melakukan disebut okupasi terapis/ terapis okupasi) yaitu layanan terapi yang diberikan untuk melatih kemampuan motorik halus, koordinasi gerak, konsentrasi dll, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan dan mempertahankan kemandirian aktivitas sehari-hari, produktifitas, dan pemanfaatan waktu luang pada anak berkebutuhan khusus, stroke, dan gangguan jiwa dengan atau tanpa adaptasi.
- Terapi wicara (tenaga kesehatan yang melakukan disebut terapis wicara) yaitu layanan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan bicara pada anak-anak seperti Autisme, ADHD, dan pada dewasa dengan kondisi stroke dll.
Lalu, bagaimana Tim IRM RSDS ini bekerjasama?
Contoh kasus :
- Apabila ada seseorang dengan kondisi stroke.
Maka, pasien tersebut akan mendapatkan konsultasi dan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter rehabilitasi medik. Dokter akan menanyakan dan memeriksa kondisi pasien dan menentukan program apa yang sesuai dengan kondisi serta kebutuhannya. Fisioterapis akan membantu dalam pemulihan gerak kasar dan fungsi tubuh seperti melatih penguatan otot-otot besar untuk duduk/berjalan. Ketika kemampuan gerak kasar pasien meningkat maka akan mempengaruhi terhadap kemampuan gerak halus. Dan nantinya Okupasi Terapis akan membantu dalam meningkatkan kemampuan motorik halus, koordinasi gerak, dan konsentrasi sehingga pasien mampu melakukan kegiatan yang melibatkan kemampuan otot-otot halus. Ketika kemampuan fungsi tubuh, gerak kasar dan halus pasien meningkat, maka akan mempengaruhi kemampuan berfikir dan berbahasa. Dan pada tahap ini Terapis Wicara akan membantu pasien untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan bicaranya dengan metode-metode terapi wicara. Ketika semua tindakan terapi telah diberikan, diharapkan pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan produktivitasnya dengan dan atau tanpa adaptasi sesuai kondisi pasien untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pasien dalam hidup dan bermasyarakat.
- Sama halnya dengan proses perkembangan anak. Tidak semua anak yang belum mampu berbicara nantinya akan langsung mendapatkan penanganan dari Terapis Wicara. Hal ini perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui permasalahan mendasar yang menyebabkan anak tersebut belum bicara. Disini Dokter Rehabilitasi Medik akan memeriksa terlebih dahulu, apabila anak tersebut belum mampu jalan, maka akan diberikan program Fisioterapi. Setelah itu dilihat kembali apabila ada gangguan konsentrasi dan koordinasi gerak halus, maka akan diberikan program Okupasi Terapi. Kemudian apabila sudah mampu berjalan, berkonsentrasi dan dapat diarahkan, barulah Terapi Wicara dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan ketika anak akan belajar bersama terapis wicara, anak akan membutuhkan konsentrasi lebih untuk memahami dan meniru.
Kesimpulannya adalah bahwa kemampuan seseorang harus ditingkatkan, dikuatkan, dan dipertahankan terlebih dahulu sesuai tahapan atau urutannya baik itu menggunakan adaptasi ataupun tidak. Seperti meningkatkan kemampuan gerak kasar (contoh: duduk berjalan) lalu ke gerak halus (contoh: memegang benda-benda kecil) dan kemudian kemampuan berbahasa dan berbicara secara verbal maupun non verbal.
Semua ini dilakukan secara terpadu dan terintegrasi oleh Tim IRM RSUD dr. Soedirman Kebumen serta kerjasama dari pasien, keluarga, dan lingkungan.
Semoga Bermanfaat !
__________________________________________
#RSDS #rsuddrsoedirman #rumahsakitkebumen #kebumen #SobatSehatRSDS #Covid19 #Coronavirus #GERMAS #PKRSRSDS #IRM #rehabilitasimedik