KENALI PENYEBAB STUNTING ANAK
KENALI PENYEBAB STUNTING ANAK
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Selain faktor lingkungan, juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Akan tetapi, sebagian besar perawakan pendek disebabkan oleh malnutrisi.
Jika gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang.
Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
Untuk mencegah stunting , konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6 bulan. Anak yang mendapat asupan protein 15 persen dari total asupan kalori yang dibutuhkan terbukti memiliki badan lebih tinggi dibanding anak dengan asupan protein 7,5 persen dari total asupan kalori. Anak usia 6 sampai 12 bulan dianjurkan mengonsumsi protein harian sebanyak 1,2 g/kg berat badan. Sementara anak usia 1–3 tahun membutuhkan protein harian sebesar 1,05 g/kg berat badan.
1000 hari pertama kehidupan merupakan periode kritis terjadinya Stunting
Dampak stunting umumnya terjadi disebabkan kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun. Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun. Awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun (periode 1000 Hari Pertama Kehidupan) merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk perawakan pendek.
Gejala stunting pada anak diantaranya :
Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
Berat badan rendah untuk anak seusianya
Pertumbuhan tulang tertunda
Antisipasi stunting pada anak dengan cara :
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.
Melakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:
setiap bulan ketika anak anda berusia 0 sampai 12 bulan
setiap 3 bulan ketika anak anda berusia 1 sampai 3 tahun
setiap 6 bulan ketika anak anda berusia 3 sampai 6 tahun
setiap tahun ketika anak anda berusia 6 sampai 18 tahun
Mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar.
Memberikan ASI eksklusif sampai anak anda berusia 6 bulan dan pemberian MPASI yang memadai.
Lakukanlah pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan janin.
RSUD dr. Soedirman Kebumen memiliki dokter kandungan dan dokter anak yang handal di bidangnya.
Klinik Anak dan Klinik Kebidanan buka setiap hari Senin sd Sabtu,
Jam Buka Pendaftaran :
Senin sd Sabtu = 06.30 sd 11.00 WIB
Jumat = 06.30 sd 10.00 WIB
Sabtu = 06.30 sd 10.30 WIB
Salam Sehat
---------------------------------------------------
Rumah Sakit dr. Soedirman Kebumen
Melayani Dengan Senyum
Jl. Lingkar Selatan Muktisari Kebumen
CALL Centre : (0287)3873318 / (0287)381101
- Instagram : @rsuddrsoedirman
- Youtube : RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
- Website : http://rsuddrsoedirman.kebumenkab.go.id
--------------------------------------------------------
__________________________________________
#RSDS #rsuddrsoedirman #rumahsakitkebumen #kebumen
#SobatSehatRSDS #Covid-19 #Coronavirus #GERMAS #PKRSRSDS #cegahstunting #kebidanan #anaksehat