KANKER TENGGOROKAN
KANKER TENGGOROKAN
Kanker tenggorokan merupakan penyakit kanker yang ditandai dengan adanya pertumbuhan tumor ganas pada area tenggorokan. Penyakit kanker satu ini dapat menyerang kotak suara (laring), pita suara, dan bagian tenggorokan lainnya. Anda harus waspada dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit ini. Sebab meski jarang terjadi, kanker tenggorokan dapat tumbuh dengan cepat dan mengganggu kehidupan.
Adapun jenis kanker ternggorokan yang paling sering terjadi adalah kanker nasofaring. Di Indonesia, jenis kanker ini menempati urutan ke 4 sebagai penyakit kanker yang paling banyak diderita setelah kanker payudara, kanker rahim dan kanker paru.
Berikut beberapa penyebab dan faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang terkena kanker tenggorokan:
Merokok
Perokok cenderung lebih berisiko terkena kanker tenggorokan. Anda harus menghentikan kebiasaan ini jika ingin terhindar dari kanker tenggorokan dan penyakit kanker lainnya.
Konsumsi Alkohol
Tak hanya kebiasan merokok, Anda yang kerap mengonsumsi minuman alkohol juga berisiko lebih tinggi untuk terkena kanker tenggorokan.
Kesehatan Gigi yang Tidak Terjaga
Alasan lain penting untuk menjaga kesehatan gigi adalah mampu mengurangi risiko terserang penyakit kanker tenggorokan. Sebab, kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik rentan menyebabkan masalah pada gusi atau penyakit periodontal. Studi yang dilakukan oleh Jurnal Cancer Research menunjukkan bahwa penyakit periodental memiliki hubungan dengan angka kejadian kanker esofagus atau kanker yang terjadi dari tenggorokan hingga perut.
Kurangnya Asupan Mineral
Kurangnya asupan buah dan sayur ternyata bisa menyebabkan kanker tenggorokan. Sebab buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk dalam meredam terserang penyakit kanker.
Infeksi Human Pappiloma Virus (HPV)
Infeksi yang disebabkan oleh virus HPV, yang merupakan penyebab penyakit menular seksual juga dapat meningkatkan risiko terserang kanker tenggorokan. HPV dapat ditularkan melakui kontak seksual seperti seks oral.
Selain hal tersebut, beberapa faktor risiko seperti paparan asbes, serat sintetis, nikel, asam sulfat, menderita asam lambung atau GERD, infeksi EBV (Epstein Barr Virus), juga dapat meningkatkan risko kanker tenggorokan. Adapun pria lebih berisiko lima kali lipat untuk terkena kanker tenggorokan, terlebih jika telah berusia lanjut atau berusia 65 tahun ke atas.
Pada awal diderita, gejala dari kanker tenggorokan mungkin tidak terlihat. Namun umumnya seseorang yang menderita kanker tenggorokan akan mengalami:
Sulit Menelan
Batuk parah yang tak kunjung sembuh. Beberapa ada yang hinga mengalami batuk berdarah
Suara Serak
Radang tenggorokan yang tidak kunjung hilang
Munculnya benjolan di leher
Nafas berbunyi
Sakit pada telinga. Telinga seperti berdenging
Sakit kepala
Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
Gejala kanker tenggorokan memang terlihat mirip dengan gejala penyakit lain. Namun Anda harus waspada jika mengalami gejala yang disebutkan tadi agar penyakit yang diderita dapat terdeteksi sedini mungkin. Jika gejala tersebut Anda alami dan tak kunjung membaik atau justru semakin bertambah parah, ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter kanker terbaik.
Pelayanan Klinik THT RSUD dr. Soedirman Kebumen buka setiap hari,
-Senin sd Kamis : 07.00 sd 11.00
-Jumat : 07.00 sd 10.00
-Sabtu : 07.00 sd 10.30
Dr. Yayan Mitayani, M.Kes, Sp.THT
Salam Sehat
----------------------------------------------------
Rumah Sakit dr. Soedirman Kebumen
Melayani Dengan Senyum
Jl. Lingkar Selatan Muktisari Kebumen
CALL Centre : (0287)3873318 / (0287)381101
- Instagram : @rsuddrsoedirman
- Youtube : RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
- Website : http://rsuddrsoedirman.kebumenkab.go.id
--------------------------------------------------------
__________________________________________
---- Berita Terkait ----