SENAM KAKI UNTUK DIABETES
SENAM KAKI UNTUK DIABETES
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki pada pengidap diabetes.
Gerakan senam kaki diabetes dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau kedalam, mencengkeram, dan meluruskan jari-jari kaki. Senam ini bisa dilakukan saat duduk, berbaring, ataupun berdiri.
Penyakit diabetes dapat menghambat transfer glukosa ke sel-sel dalam jaringan tubuh yang mengakibatkan sel-sel kelaparan, sehingga memicu kelemahan otot yang mengganggu keseimbangan tubuh.
Gangguan keseimbangan tubuh ini dapat meningkatkan risiko jatuh. Senam kaki kaki diabetes bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah di kaki pengidap diabetes, sehingga asupan nutrisi menjadi lancar ke jaringan.
Bagi pengidap diabetes, olahraga sama pentingnya dengan diet dan pengobatan. Faktanya, American Diabetes Association merekomendasikan setidaknya 30 menit aktivitas fisik yang meningkatkan denyut jantung lima hari per minggu.
Berikut ini manfaat latihan fisik buat pengidap diabetes:
Peningkatan sensitivitas insulin (insulin bekerja lebih baik).
Menurunkan kadar gula darah.
Meningkatkan energi dan daya tahan sepanjang hari.
Penurunan berat badan dengan peningkatan tonus otot.
Jantung yang lebih sehat dan tekanan darah rendah.
Kualitas tidur lebih baik di malam hari.
Tulang yang lebih kuat dan risiko osteoporosis yang lebih rendah.
Resistensi yang lebih baik terhadap penyakit.
Menurunkan stres, kecemasan, kebosanan, frustrasi, dan depresi.
Dua jenis latihan yang berbeda untuk mengelola diabetes, yaitu aerobik dan latihan kekuatan. Latihan aerobik dilakukan dengan menggunakan lengan dan/atau kaki dalam gerakan ritmis yang berkelanjutan untuk meningkatkan detak jantung.
Contohnya, berlari, menari, bersepeda, berenang dan berjalan. Pastikan untuk memilih latihan aerobik yang disukai. Latihan kekuatan (juga disebut latihan resistensi) membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin dan dapat menurunkan gula darah.
Selain aktivitas aerobik, latihan kekuatan setidaknya dua kali per minggu juga direkomendasikan tetapi tidak dua hari berturut-turut. Contoh-contoh latihan kekuatan, termasuk menggunakan alat-alat berat, push-up, lunges, dan sit-up.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga apa pun untuk memastikan secara medis aman untuk berolahraga. Olahraga dapat menurunkan gula darah secara tiba-tiba, tetapi dalam hal latihan kekuatan, ini dapat meningkatkan kadar gula darah.
Pastikan untuk memantau kadar gula darah sebelum dan sesudah semua latihan rutin untuk lebih memahami bagaimana tubuh merespons latihan dan untuk mencegah komplikasi. Sakit kepala ringan atau pusing, detak jantung cepat, ketidaknyamanan dada, ketidaknyamanan rahang, lengan, atau punggung bagian atas, mual, napas pendek, merasa lemah, mengantuk adalah gejala kalau ada yang salah dengan olahraga yang kamu lakukan.
---------------------------------------------------
Rumah Sakit dr. Soedirman Kebumen
Melayani Dengan Senyum
Jl. Lingkar Selatan Muktisari Kebumen
CALL Centre : (0287)3873318 / (0287)381101
- Instagram : @rsuddrsoedirman
- Youtube : RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
- Website : http://rsuddrsoedirman.kebumenkab.go.id
--------------------------------------------------------
__________________________________________
---- Berita Terkait ----