EDUKASI KESEHATAN UNTUK PENGUNJUNG DAN PASIEN, DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI JANTUNG SEDUNIA 2023
EDUKASI KESEHATAN UNTUK PENGUNJUNG DAN PASIEN, DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI JANTUNG SEDUNIA 2023
Rsud Soedirman Kebumen kembali memberikan edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia 2023.
Edukasi kali ini diberikan secara langsung oleh Dokter Spesialis Jantung, dr. Nurcahya Kuswardhana, Sp.JP dan materi yang disampaikan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan sebuah teknik dalam memberikan pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat medis. Bantuan hidup dasar sangat penting untuk dipahami semua kalangan nonmedis sebagai langkah penyelamatan korban emergency sebelum mendapatkan penanganan dari tenaga medis.
Berikut langkah-langkah bantuan hidup dasar yang penting untuk dipahami:
- Melihat kondisi korban
Bila penolong mendapati korban tidak ada pergerakan, penolong dapat melakukan dengan cara berteriak, menepuk-nepuk, menggoyangkan bahu korban. Bila masih tidak memberikan respons, penolong dapat memberikan rangsangan rasa nyeri pada korban.
- Meminta bantuan
Bagaimana cara meminta tolong dengan benar?
· Berteriak minta tolong ke sekitar, namun tetap tenang
· Hubungi petugas medis terpercaya, seperti 119 atau petugas medis lainnya
· Jangan lupa menyebutkan nama, lokasi kejadian, jenis kejadian, jumlah korban, kondisi korban serta kebutuhan apa yang diperlukan
· Bila kejadian berada dalam lingkungan rumah sakit, aktifkan sistem code blue
- Cek respon korban
Ketika melakukan penilaian kondisi korban, penolong dapat melakukan teknik 3A, yaitu Aman diri, aman pasien dan aman lingkungan
- Memberikan kompresi dada
Kompresi dada yang efektif dapat diterapkan dengan prinsip push hard, push fast. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, korban harus berada di tempat yang memiliki permukaan rata ketika dilakukan kompresi dada.
Penolong dapat meletakkan tumit tangannya di bawah tulang dada korban dan meletakkan tangan yang lain diatas tangan yang pertama. Kemudian berikan kompresi dada dengan kedalaman sekitar 2 inch dengan frekuensi 100 – 120 kali per menit. Jangan lupa untuk memberi waktu dada korban untuk mengembang kembali guna aliran darah ke berbagai organ tidak berkurang.
- Memberikan napas buatan
Ketika memberikan napas buatan, misalnya dari mulut ke mulut, jangan lupa untuk menutup hidung korban dan membuka jalan napas korban.
Berikan napas bantuan dalam waktu 1 detik dan pastikan terdapat kenaikan dada ketika diberikan napas bantuan serta sesuaikan volume menarik napas dan membuang napas seperti manusia normal. Jangan memberikan napas buatan dengan volume yang berlebihan, karena dapat memperburuk kondisi korban.