WASPADA PENYAKIT FIMOSIS
WASPADA PENYAKIT FIMOSIS
Penyakit fimosis adalah kondisi ketika kulup penis menempel pada kepala penis dan tidak dapat ditarik kembali pada posisi semula. Tidak hanya pada bayi, fimosis dapat dialami oleh anak laki-laki yang memiliki usia dibawah 5 tahun, remaja hingga dewasa. Pada orang dewasa, kondisi fimosis dapat menyebabkan gangguan ketika melakukan hubungan seksual.
Pada orang dewasa, umumnya kondisi ini sering terjadi pada laki-laki dewasa yang tidak melakukan kegiatan sunat.
Sedangkan pada bayi, penyakit fimosis disebabkan faktor bawaan sejak dalam kandungan. Fimosis yang terjadi pada bayi umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, karena kondisi fimosis dapat membaik sesuai perkembangan dan pertumbuhan anak.
Meskipun tidak memerlukan penanganan khusus, fimosis pada bayi tidak boleh dianggap remeh. Kondisi ini menyebabkan gangguan yang serius dan kondisi peradangan pada kepala penis atau balanitis.
Ada beberapa penyebab umum yang menyebabkan seseorang rentan mengalami kondisi fimosis, yaitu:
Seseorang yang tidak disunat nyatanya lebih rentan mengalami kondisi fimosis.
Laki-laki yang memiliki penyakit diabetes juga rentan mengalami fimosis.
Bayi laki-laki yang sering mengalami ruam popok rentan mengalami kondisi fimosis.
Penuaan yang terjadi pada seorang pria menyebabkan penurunan kolagen dalam tubuh sehingga kulit tidak elastis dan menyebabkan kulup sulit ditarik.
Penumpukan smegma menyebabkan fimosis. Smegma terbentuk dari jaringan kulit mati yang ada di sekitar penis dan bagian dalam dari ujung kulit penis. Jaga kebersihan diri dan organ vital agar terhindar dari masalah gangguan kesehatan.
Fimosis pada orang dewasa diatasi dengan menjaga kebersihan bagian vital. Peradangan atau infeksi yang terjadi sebaiknya segera diatasi karena fimosis menyebabkan gangguan ketika melakukan hubungan seksual serta kesulitan berkemih.
Lakukan gaya hidup yang sehat seperti berolahraga dan menghindari konsumsi alkohol serta paparan asap rokok secara langsung.