WASPADA BAHAYA LEPTOSPIROSIS, TEMA SOSIALISASI KESEHATAN BERSAMA TIM PKRS
WASPADA BAHAYA LEPTOSPIROSIS, TEMA SOSIALISASI KESEHATAN BERSAMA TIM PKRS
Rsud Soedirman Kebumen terus memberikan edukasi kesehatan kepada pengunjung dan keluarga pasien tentang waspada Leptospirosis yang akhir2 ini banyak terjadi, di musim penghujan ini.
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang dapat menginfeksi pada manusia maupun hewan.
Manusia dapat terinfeksi Leptospirosis karena kontak secara lansung atau tidak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi Leptospira. Beberapa manusia memiliki risiko tinggi terpapar Leptospirosis karena pekerjaannya, lingkungan dimana mereka tinggal atau gaya hidup. Risiko penularan dapat terjadi pada kelompok pekerjaan utama yang berisiko yaitu petani atau pekerja perkebunan, petugas pet shop, peternak, petugas pembersih, saluran air, pekerja pemotongan hewan, pengolah daging, dan militer.
Kelompok lain yang memiliki risiko tinggi terinfeksi Leptospirosis yaitu adanya bencana alam seperti banjir dan peningkatan jumlah manusia yang melakukan olahraga rekreasi air. Tidak semua orang yang terinfeksi leptospirosis akan langsung menunjukkan gejala. Bisa saja gejala baru muncul setelah penderita melewati masa inkubasi sekitar 10 hari.
Gejala dari penyakit leptospirosis adalah:
- Demam tinggi hingga menggigil
- Nyeri kepala
- Nyeri otot, khususnya daerah betis
- Sakit tenggorokan disertai batuk kering
- Mata merah dan kulit menguning
- Mual hingga muntah-muntah dan disertai diare
Paska munculnya gejala, penderita leptospirosis biasanya akan pulih dalam waktu 1 minggu setelah system imunitas dapat mengalahkan infeksi. Tetapi pada sebagian penderita bisa mengalami tahap ke dua dengan ditandai dada terasa nyeri,serta kaki dan tangan yang bengkak. Selama terserang tahap ke dua, bakteri leptospira dapat menyerang organ lain seperti organ pada paru-paru, ginjal, otak dan jantung.
Pencegahan penularan leptospirosis :
- Berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan diri terutama setelah beraktivitas di lokasi yang berisiko terpapar leptospirosis.
- Memberikan sosialisasi pentingnya menggunakan alat pelindung diri bagi pekerja yang bekerja di lingkungan yang berisiko leptospirosis.
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, supaya tidak menjadi sarang tikus termasuk tempat penyimpanan air, penanganan sampah supaya tidak menjadi sarang tikus.